Critical Thinking

Ilustrasi Critical Thinking Team (Sumber: https://www.graduateprogram.org/)

“Berpikir kritis adalah cara berpikir tentang subjek, konten, atau masalah apa pun, dimana pemikir meningkatkan kualitas pemikirannya dengan secara terampil mengendalikan struktur yang melekat dalam pemikiran dan menerapkan standar intelektual pada pemikirannya.” (Paul dan Elder, 2001)

Di tengah persaingan yang semakin ketat di dunia profesional maupun dunia bisnis, memiliki kompetensi yang membedakan diri adalah kunci untuk meraih kesuksesan. Salah satu unique skill yang sangat dihargai dan penting dalam dunia kerja adalah Critical Thinking atau berpikir kritis. Kemampuan ini bukan hanya berguna dalam menghadapi situasi kompleks, tetapi juga dapat membantu kamu menjadi seorang profesional yang lebih efektif dan sukses.

Dalam publikasi artikel oleh Monash Univeristy disebutkan bahwa menerapkan pemikiran kritis bukan berarti bersikap negatif atau berfokus pada kesalahan. Melainkan, kemampuan untuk mengklarifikasi pemikiran kita sendiri sehingga kita dapat menguraikan suatu masalah atau informasi, menafsirkannya, dan menggunakan interpretasi tersebut untuk mencapai keputusan atau penilaian yang tepat (misalnya, merancang jembatan, menanggapi opini, atau memahami motivasi politik). Orang yang menerapkan pemikiran kritis secara konsisten bisa dikatakan memiliki pola pikir kritis, tetapi tidak ada orang yang terlahir seperti itu. Atribut-atribut kerangka berpikir kritis ini dipelajari dan ditingkatkan melalui praktik dan penerapan dalam kehidupan.

Ketika kita mampu berpikir kritis, kita tidak hanya menerima informasi begitu saja, tetapi juga mengajukan pertanyaan, menilai kebenaran, mempertimbangkan alternatif, dan mencari solusi terbaik berdasarkan bukti dan fakta yang ada. Berpikir kritis memungkinkan seseorang untuk menghindari bias dan pandangan sempit, sehingga membuat keputusan yang lebih baik dan berargumentasi secara lebih meyakinkan berdasarkan pengalaman maupun preferensi ilmiah yang bisa dipertanggung jawabkan.

Secara umumnya ketika seseorang memiliki kemampuan berpikir kritis, maka orang tersebut bisa menjadi lebih pandai dalam mengambil keputusan, penerima informasi, pemecahan masalah, dan hal lain. Perlu diketahui juga jika setiap orang memiliki kemampuan berpikir yang berbeda-beda. Maka dari itu terkadang ada istilah beda sudut pandang atau beda pemikiran antara satu orang dengan lainnya. Diperlukan sebuah pola pikir untuk mengevaluasi dan menganalisis kebenaran dari informasi tersebut. Tentunya mereka yang sudah bisa berpikir kritis juga akan lebih tepat dalam mengambil keputusan terhadap masalah yang sedang dialami. Dalam konteks akademis, Monash University memaparkan bagaimana berpikir kritis paling sering dikaitkan dengan argumen. Kita mungkin diminta untuk berpikir kritis terhadap argumen orang lain atau membuat argumen kita sendiri. Untuk menjadi pemikir kritis yang lebih baik, kita perlu mempelajari cara:

Gambar 1. Framework Critical Thinking (Sumber: Publikasi Artikel Monash University)

Seperti yang diilustrasikan pada gambar, keterampilan dan atribut berpikir kritis saling berhubungan dan perlu bekerja sama agar pemikiran kritis kita bisa menjadi efektif. Pertama, perjelas tujuan dan konteks pemikiran kita karena kita hidup di dunia yang dipenuhi informasi dengan beragam kualitas dan relevansi. Untuk menjadi pemikir kritis yang efektif, diperlukan fokus pada tujuan dan konteks kita sendiri, sehingga kita dapat menghindari kelebihan informasi dan tetap mengikuti alur berpikir Anda sendiri.

Kedua, pertanyakan sumber informasi. Tidak semua sumber informasi sama kredibel, akurat, atau relevannya. Mempertanyakan sumber akan mempertajam pemikiran kita, membantu dalam memilih informasi yang paling tepat, dan mempersiapkan dasar untuk analisis dan evaluasi lebih lanjut. Selanjutnya identifikasi argumen atau pendapat. Argumen dapat ditemukan di mana-mana. Kapan pun seseorang mencoba menunjukkan kebenaran suatu hal, atau meyakinkan orang lain untuk setuju dengannya, kita dapat mengidentifikasi argumen tersebut.

Keempat, analisis sumber dan argumen, evaluasi argumen orang lain. Menganalisis sesuatu berarti memeriksanya secara detail, menjelaskan, dan menafsirkannya. Untuk berpikir kritis, kita perlu mampu memeriksa sumber, argumen, teori, dan proses, serta menjelaskan cara kerjanya. Analisis yang baik juga melibatkan pemeriksaan, penafsiran, dan penjelasan interaksi bukti, penalaran, asumsi, metodologi, klaim, dan argumen. Dan terakhir, buat atau sintesiskan argumen kita sendiri (sebagai fungsi untuk menilai pendapat orang lain).

Kemampuan berpikir kritis adalah skill yang tak ternilai harganya dalam kehidupan ini baik dunia profesional maupun dunia bisnis. Dalam menghadapi tantangan kompleks dan persaingan ketat, kemampuan untuk menganalisis informasi dengan bijaksana dan mengambil keputusan yang tepat sangatlah penting. Dengan strategi dana anlisa yang tepat, kita dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis serta mendapatkan keunggulan kompetitif dalam karir maupun pengembangan organisasi yang kita geluti. Oleh karena itu, berinvestasi dalam pengembangan kemampuan berpikir kritis adalah langkah bijak untuk mencapai kesuksesan di era saat ini.

Semoga Bermanfaat!

Referensi:

  • https://www.monash.edu/student-academic-success/enhance-your-thinking/critical-thinking/what-is-critical-thinking
  • https://www.lspr.ac.id/skill-critical-thinking/
  • https://www.gramedia.com/best-seller/critical-thinking/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *